Erick Thohir Mengapresiasi SGIE atau Program Ekonomi Syariah, Ini Penjelasannya

JAKARTA, iNewsBlitar - Erick Thohir menyebut Indonesia memiliki peluang menjadi negara nomor satu di dunia di sektor ekonomi syariah lantaran populasi umat Muslim di Indonesia terbesar di dunia.

Erick Thohir merupakan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Saat ini Indonesia telah menempati posisi keempat di bawah Arab Saudi, Uni Emirates Arab dan Malaysia.

Baca Juga

Siasat Prabowo Tempatkan Jokowi Sebagai Kekuatan Politik Baru Adalah Kunci

Penguatan ekonomi syariah yang menjadi program pasangan capres cawapres 2024, menurut Erick Thohir patut diapresiasi. Sebab topik SGIE (State of the Global Islamic Economy) merupakan hal yang penting.

“Ini (SGIE) bukan isu sembarangan, ekonomi dan keuangan syariah itu krusial. Saya sangat mengapresiasi para pemimpin, utamanya pemimpin muda yang punya komitmen pada ekonomi syariah,” kata Erick Thohir.

Tema SGIE diketahui muncul dalam debat perdana cawapres 2024. Isu SGIE menjadi viral setelah Gibran Rakabuming Raka bertanya kepada Muhaimin Iskandar dalam debat cawapres.   

Baca Juga

Kinerja PNM Berdayakan Ekonomi Perempuan Indonesia Lampaui Grameen Bank Penerima Nobel Perdamaian

Erick optimis Indonesia bisa menjadi nomor satu dalam SGIE karena memiliki populasi umat Muslim terbesar di dunia. Jika dapat diwujudkan oleh pemimpin Indonesia ke depan, akan menjadi satu topangan baru untuk ekonomi yang adil, cepat, dan stabil.

Erick juga telah mendiskusikan konsep itu guna mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

SGIE merupakan sebuah tatanan ekonomi dan keuangan dunia yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. SGIE mencakup semua aspek ekonomi, keuangan, perbankan, investasi, perdagangan, dan industri yang beroperasi sesuai dengan syariah Islam.

Baca Juga

Erick Thohir Bertemu Prabowo Bahas Indonesia ke depan: Kenegarawanannya Dipuji

Di Indonesia lembaga keuangan syariah sudah cukup banyak, seperti bank syariah dan produk obligasi syariah. Sayangnya jumlah nasabahnya masih terbilang sedikit dibanding bank maupun lembaga keuangan konvensional.

Perbankan syariah beroperasi tanpa bunga dan riba. Lembaga ini juga menawarkan program investasi yang mengikuti prinsip keadilan dan kepatuhan terhadap hukum Islam.

Salah satu manfaat utama dari SGIE adalah memberi kesempatan bagi negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim untuk memperluas pasar ekonomi mereka.

Baca Juga

Buro Happold Pastikan Panduan Desain Mereka Penuhi Standar FIFA

Dengan meningkatnya permintaan produk halal, keuangan syariah, dan pariwisata halal, negara-negara Muslim seperti Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonominya untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi rakyat.

Analis Big Data dari Laboratorium M-Data Analytix Universitas Prof. Dr. Moestopo, Danny Wibisono mengatakan, jumlah pinjaman online yang dilansir dari data OJK mulai Agustus 2022 - Agustus 2023 mencapai Rp20,53 triliun.

Jumlah ini belum termasuk pinjol ilegal yang banyak digunakan oleh masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan sendiri telah memblokir 173 pinjol hingga 20 November 2023 lalu.

Baca Juga

Survei Gibran Cawapres Prabowo Subianto Masih Kalah dengan Erick Thohir

“Konsep ekonomi syariah ini membantu masyarakat terhindar dari besaran bunga riba yang mencekik dan membuat masyarakat depresi,” kata Danny.

Menurutnya, bentuk pendanaan (landing) syariah dengan konsep kelompok koperasi syariah tidak hanya berbentuk pembiayaan. Melainkan pemberdayaan seperti yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Mekaar Syariah serta Bank Rakyat Indonesia hingga memiliki 16 juta nasabah.

Jumlah tersebut ditargetkan Presiden Joko Widodo akan mencapai 20 juta nasabah pada tahun 2024. Hal itu untuk meningkatkan derajat ekonomi kelompok ultra mikro.

“Dan yang tak kalah penting, kita bisa menyelamatkan masyarakat dari jerat pinjol ilegal yang banyak melanggar data privasi hingga membuat masyarakat depresi,” jelas Danny Wibisono.

Editor : Solichan Arif