JAKARTA, iNewsBlitar.id - Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru minyak goreng baik curah maupun kemasan mulai diberlakukan hari ini, Selasa (1/2/2022) baik di pasar ritel modern maupun pasar tradisional. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan, Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi mengatakan bahwa Kemendag telah menyiapkan skema refraksi atau retur untuk pengembalian produk.
Tapi pelaksanaan di lapangan tidak mulus begitu saja, masih saja ditemukan pedagang yang menjual minyak dengan harga melebihi dari yang sudah ditetapkan. Berbagai persoalan di lapangan masih harus diselesaikan oleh Pemangku Kebijakan hingga aturan tersebut benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dari hasil pantauan dilapangan, pedagang minyak di pasar tradisional Pondok Gede, Bekasi mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah yang ditetapkan pemerintah. Bahkan mereka juga kesulitan untuk mengembalikan minyak goreng stok lama dan diminta untuk menghabiskannya lebih dulu.
Paling tidak hal tersebut disampaikan oleh salah satu pedagang yang ditemui MNC Portal Indonesia di pasar Pondok Gede bernama Soleh. Dia mengatakan para sales distributor yang sempat datang ke tokonya hanya sebatas menghimpun data. Sales tersebut mengaku akan melaporkan ke atasan mereka lebih dahulu.
Soleh menceritakan, ada sales distributor yang menawarkan minyak goreng dengan harga baru. Namun mereka menolak permintaan Soleh untuk mengembalikan stok minyak goreng yang lama. Mereka meminta menghabiskan stok yang lama, yang dia beli dengan harga lama atau saat masih tinggi. "Kemarin ada salah satu minyak Bimoli, saya bilang ke sales-nya kalau bisa di-retur saja. Tapi kata dia tidak bisa, harus dihabiskan dulu. Sedangkan diberitakan, hari ini minyak sudah turun bahkan sudah harga normal seperti dulu," ujarnya.
"Memang pengajuan sudah ada, pakai NPWP segala macam, tapi sampai saat ini belum ada jawaban," kata dia, Selasa (1/2/2022). Soleh mengaku untuk mengajukan retur minyak goreng tidak mudah. Akibatnya, dia harus menjual minyak goreng yang dibeli sebelumnya dengan harga lama. Pedagang lain bernama Santo juga mengaku sempat didatangi sales minyak goreng untuk membicarakan masalah retur atau pengembalian produk. "Kalau dari sales ada, cuma baru omongan saja. Saya belum pernah dapat barang yang murah, begitu ada berita, kebanyakan mungkin sales pada nahan," ucapnya. iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto