get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16

5 Faktor Kekalahan Timnas Indonesia dari Thailand di Leg 1 Piala AFF, Nomer 5 Buat Kita Terkejut

Kamis, 30 Desember 2021 | 10:52 WIB
header img
Pemain Indonesia (belakang) tertunduk lesu usai pemain Thailand menjebol gawang Timnas di final Piala AFF 2020 leg pertama, Indonesia kalag 0-4.(Foto:Ist)

Blitar.inews.id Tim Nasional (Timnas) Indonesia menderita kekalahan yang sangat menyakitkan 0-4 oleh Thailand di leg pertama final Piala AFF 2020 pada Rabu (29/12/2021) malam WIB. Kekalahan itu memberatkan perjalanan Timnas Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF 2020 yang leg keduanya digelar Sabtu (1/01/2022) mendatang. 

Kekalahan menyakitkan yang dirasakan Timnas Indonesia itu pun disebabkan oleh berbagai hal. Lantas apa saja penyebabnya?

Berikut 5 Penyebab Timnas Indonesia Dihajar Thailand 4-0 di Leg I Final Piala AFF 2020:

1. Kurang Rapatnya Pertahanan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia gagal menjaga lini pertahanan mereka dengan baik saat melawan Thailand. Organisasi permainan terlihat lemah,

terutama di sektor belakang ketika Thailand mencoba untuk menyerang. 

 

Bila melihat penampilan Timnas Indonesia saat menahan Vietnam 0-0 di fase grup Piala AFF 2020,

seharusnya skuat Garuda bisa melakukannya ketika menghadapi Thailand. Namun, nyatanya lini pertahanan mudah sekali dibobol dan mungkin itu semua karena masih kurangnya pengalaman dari para pemain muda Timnas Indonesia.

2. Pratama Arhan Absen

Pratama Arhan tak bermain saat Timnas Indonesia dipermalukan Thailand 0-4. 

 

Fullback kiri andalan Tanah Air itu harus beristirahat karena dilarang bermain akibat dari akumulasi kartu kuning. Kehilangan Pratama ternyata memberikan celah yang cukup besar di lini pertahanan skuat Garuda.

Thailand acap kali menyerang dari sektor kiri pertahanan Timnas Indonesia yang saat itu dikawal oleh Edo Febriansyah

3. Buruknya Penyelesaian Akhir Timnas Indonesia

Meski kalah 0-4 dari Thailand, bukan berarti Timnas Indonesia tak memberikan perlawanan. Hanya saja dari empat peluang yang diciptakan skuat Garuda di laga tersebut,

semuanya memiliki penyelesaian akhirnya yang amat buruk. Terutama ketika Alfeandra Dewangga sudah sendirian di depan gawang Thailand.

Ia justru menendang terlalu kencang hingga membuat bola melambung jauh di atas mistar gawang. 

Tae-yong merasa seharusnya gol Dewangga itu bisa membangkitkan semangat skuat Garuda.

Tapi karena gol tidak kunjung tercipta, Timnas Indonesia justru dibuat babak belur.

Peluang yang dimiliki Dewangga, dia tidak bisa menciptakan gol dari momen itu, sehingga kami pun sulit untuk bangkit, tambah keterangan Shin Tae-yong di konferensi pers usai laga.

4. Gol Cepat Chanathip Songkrasin Buyarkan Permainan Timnas Indonesia

Tak dapat dipungkiri bahwa gol cepat Chanathip Songkrasin di laga Timnas Indonesia vs Thailand sangatlah mengejutkan.

Sebab ia mencetak gol ketika laga baru berjalan dua menit. Menurut Tae-yong, gol Songkrasin itu benar-benar membuyarkan permainan Timnas Indonesia. 

Ia merasa sejak saat itu para pemainnya terlhat kesulitan. Kami kebobolan gol yang sangat cepat,

ketika babak pertama baru dimulai langsung gol (yang dicetak Chanathip Songkrasin). Situasi itulah yang mempersulit kami, jelas Shin Tae-yong saat konferensi pers virtual usai laga Timnas Indonesia vs Thailand.

5.Banyak Pemain Timnas Indonesia yang Kurang Pengalaman Tampil di Final

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong banyak membawa pemain muda di Piala AFF 2020. Alhasil, tak banyak penggawa skuat Garuda bermain di kompetisi besar,

apalagi harus tampil di babak final.

 

Gara-gara kurangnya pengalaman itu, Tae-yong melihat para pemainnya sedikit gugup saat melawan Thailand di leg pertama final Piala AFF 2020 tersebut. Sampai final para pemain mempersiapkan diri dengan bekerja keras. Tetapi banyak pemain yang baru pernah bermain di final dan kemasukan gol cepat membuat keadaan menjadi sulit, terang Tae-yong dalam konferensi pers usai laga. 

 

Tentunya soal pengalaman itu adalah faktor yang hanya bisa dirasakan seiring berjalannya jam terbang sang pemain. Untuk itulah Tae-yong tampaknya hanya bisa pasrah dan tak bisa melakukan banyak hal untuk menutupi kurangnya pengalaman yang dimiliki para penggawa skuat Garuda tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Robby Ridwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut