BLITAR, iNewsBlitar – Sebanyak 85 bayi di Kabupaten Blitar Jawa Timur meninggal dunia usai dilahirkan. Peristiwa yang mengenaskan itu terjadi di sepanjang tahun 2022.
Kematian bayi tersebut sebagian besar disebabkan lahir prematur atau belum waktunya lahir.
“Sebanyak 85 bayi meninggal dunia di sepanjang tahun 2022,” ujar Subko Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Etti Suryani kepada wartawan.
Selain prematur, kematian bayi usai dilahirkan dipengaruhi kesehatan sang ibu. Yakni saat mengandung si ibu mengidap penyakit hipertensi, diabetes atau mengalami pre eklamsia atau keracunan.
Penyakit yang diderita mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan, termasuk berakibat fatal. Usia ibu yang terlalu muda, kata Etti juga menjadi salah satu faktor penyebab kasus kematian bayi di Kabupaten Blitar.
“Karena itu pemeriksaan kesehatan kehamilan secara rutin menjadi hal yang penting bagi ibu dan janin yang dikandung,” terang Etti.
Kendati demikian jumlah kasus kematian 85 bayi di sepanjang tahun 2022 lebih kecil dibanding tahun 2021. Pada tahun 2021 dinas kesehatan mencatat ada sebanyak 110 bayi yang meninggal dunia usai dilahirkan.
Selain kasus kematian bayi, di sepanjang tahun 2022 juga ditemukan 17 orang ibu hamil yang meninggal dunia. Salah satu penyebab kematian ibu hamil di Kabupaten Blitar itu adalah eklamsia atau keracunan.
Gejala keracunan kehamilan biasanya muncul pada usia kandungan di atas 20 minggu. Namun beberapa kasus terjadi lebih awal atau bahkan setelah melahirkan. Secara klinis, ibu hamil merasakan sakit kepala hebat.
Sakit kepala yang menyerang biasanya disusul gejala mata kabur, mual atau muntah, nyeri pada rusuk, sesak nafas, trombosit turun hingga wajah, tangan dan kaki bengkak. “Selain eklamsia, penyebab kematian ibu hamil adalah terinfeksi Covid-19,” katanya.
Editor : Solichan Arif