BLITAR, iNewsBlitar - Tiga seniman di Blitar berkolaborasi menampilkan seni pertunjukan Ritual Lukis Darah Labuh Pertiwi di Istana Gebang, Kota Blitar, Selasa (16/08/2022). Ketiga kesenian ini, yakni seni lukis, musik, dan sastra Jawa.
Ketiga seniman ini, Soni dari seni lukis, Sawedo seni sastra Jawa, dan Rarya dari seni musik yang tergabung dalam Niramaya. “Ini adalah sebuah selebrasi perayaan 17 Agustus, hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap Rarya.
Pertujukan lukis darah Labuh Pertiwi ini sebuah karya kolaborasi yang dipersembehkan untuk negeri. “Ada bacaan seni yang kacau, ini mengibaratkan negeri ini yang sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Sasewo Maneges.
Dipilihnya lukisan darah, Sadewo menjelaskan, bahwa dijaman dahulu darah banyak mengenani sungai dan tanah. Darah pejuang membanjiri tanah negeri ini untuk memperjuangkan kemerdekaan.
“Kalau dulu jangankan luka tusuk jarum, tapi pahlawan tanpa rasa takut berani mengorbakan segala segalanya, tidak hanya luka tapi juga nyawa dari pahlawan,” sahut Soni.
Soni menegaskan, lukisan ini yang hanya hanya warna ada merah dan putih. Putih kanvas ini melambangkan dunia saat ini yang masih suci. Warna merah yang dominan ini adalah perwakilan semangat yang dilakukan oleh semua manusia untuk mengisi dunia.
“Sekarang kemerdekaan ayo kita guyup rukun, ayem tentrem. Ayo kita isi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pejuang yang telah berkorban nyawa untuk meraih kemerdekaan,” tegasnya.
Awalnya Soni melukis Bendera Merah Putih, namun karena terbawa suasana maka lukisan Bendera yang ia tampilkan jadi abtrak. Darah yang digunakan untuk melukis ini darah manusia dari sang pelukis yakni Soni. Darah ini diambil setelah dirinya bekam di lokasi yang sama.
Pertunjukan Seni Labuh Pertiwi ini juga disaksikan oleh puluhan warga. Selama proses melukis, tembang Jawa dilantunkan dengan iringan musik dari celo dan kentongan.
Editor : Robby Ridwan