get app
inews
Aa Text
Read Next : Kombinasi Pariwisata dan Budaya, Kota Blitar Ingin Kembangkan Ekonomi Kreatif

5 Tips Cegah Stroke Seperti yang Dialami Penyanyi Bob Tutupoly

Rabu, 06 Juli 2022 | 13:36 WIB
header img
Bob Tutupoly tutup usia (Foto: MNC)

ARTIS senior Bob Tutupoly meninggal dunia. Ia meninggal pada usia 82 tahun pada Selasa 5 Juli 2022 dini hari tadi sekira pukul 00.30 WIB.

Kabar duka meninggalnya Bob Tutupoly ini dibagikan pengamat musik Stanley Tulung lewat unggahan di akun media sosialnya. "Selamat jalan Om Bob Tutupoly," katanya.

 Bob Tutupoly

Sebelumnya dikabarkan seiring bertambahnya usia, kondisi kesehatan artis senior itu menurun. Ia dikabarkan mengalami stroke.

Seperti diketahui, stroke merupakan salah satu penyakit silent killer yang berbahaya. Oleh karena itu kita perlu melakukan pencegahan sejak dini.

Direktur Divisi Gangguan Serebrovaskular di University of Iowa, dr. Harold P. Adams, M.D mengatakan, beberapa dari risiko stroke berada di luar kendali manusia.

Beberapa di antaranya adalah riwayat keluarga, usia, ras, dan jenis kelamin. Selain itu gaya hidup yang dilakukan sekarang juga dapat memengaruhi kemungkinan terkena stroke.

Oleh sebab itu, dr. Harold pun merekomendasikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko terkena serangan stroke dilansir dari Brain and Life. Simak yuk!

1. Kenali gejala stroke

Dokter Adams menjelaskan bahwa gejala peringatan stroke cenderung singkat dan datang secara tiba-tiba. Namun gejala tersebut dapat terlihat dengan jelas.

“Bicara cadel atau tidak bisa dipahami, kehilangan penglihatan di satu atau kedua mata, ketidakseimbangan buruk atau rasa berputar, sakit kepala yang luar biasa parah, merasa lemah, mati rasa, serta kekakuan bagian tubuh seperti wajah, lengan, atau kaki,” terang dr. Adams.

2. Ketahui kondisi tubuh

Ahli saraf Victor, dr. Philip B. Gorelick, M.D., menyarankan pasien untuk merawat diri mereka sendiri. "Pasien harus mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik, kadar kolesterol, kadar gula darah, berat badan, asupan kalori harian dan jumlah menit mereka berolahraga setiap hari,” terang dr. Philip.

Pasien berisiko lebih tinggi terkena stroke jika mereka kelebihan berat badan atau memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau peningkatan kadar kolesterol.

3. Mengubah diet

Para ahli sepakat bahwa pola makan yang sehat dapat membantu memperbaiki risiko mengalami stroke. Dokter Gorelick menyarankan untuk mengonsumsi ikan, buah-buahan, dan sayuran. Untuk menjaga agar jumlah makanan yang dia makan pada tingkat yang wajar, disarankan menggunakan piring salad kecil saat makan malam.

Untuk makan siang saat dalam perjalanan, ia menyarankan untuk mengonsumsi sandwich rendah lemak dan kalori.

4. Mulailah aktif

Setiap ahli saraf mengatakan berolahraga secara teratur adalah cara yang bagus untuk tetap bugar dan mengurangi stres. Meskipun seseorang memiliki keterbatasan fisik, tapi harus ada cara untuk berolahraga. Mengangkat beban ringan, dan melakukan senam tiga atau empat kali seminggu, bisa menjadi pilihan yang tepat.

"Saya mempraktikkan apa yang saya jelaskan. Saya berjalan dari tempat kerja dan telah bersepeda lebih dari 1.400 mil tahun ini,” kata dr. Adams.

Jika Anda pernah mengalami stroke, tanyakan kepada dokter Anda sebelum memulai program olahraga.

5. Berhenti merokok

Risiko stroke pada perokok berat yang mengonsumsi lebih dari dua bungkus rokok sehari adalah dua kali lipat dari perokok ringan yang mengonsumsi rokok kurang dari setengah bungkus per hari. Risikonya turun secara signifikan dua tahun setelah Anda berhenti, dan mencapai level bukan perokok setelah lima tahun.

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut