get app
inews
Aa
Read Next : Kombinasi Pariwisata dan Budaya, Kota Blitar Ingin Kembangkan Ekonomi Kreatif

Lubang ozon Raksasa di Wilayah Tropis Ditemukan, Kehidupan di Bumi Makin Terancam

Rabu, 06 Juli 2022 | 13:04 WIB
header img
Lubang ozon baru di wilayah tropis telah ditemukan dengan ukuran yang tujuh kali lebih besar dibanding lubang ozon di Antartika. Foto/IFL Science

JAKARTA,iNewsBlitar.id - Lubang ozon baru ditemukan di wilayah tropis dengan ukuran lubang yang sangat besar. Ukuran lubangnya bahkan diklaim tujuh kali lebih besare dibanding lubang ozon yang ada di atas Antartika. Qin Bing Lu peneliti dari University of Waterloo, Kanada mengatakan lubang ozon itu ditemukan di atas wilayah tropis .Hal itu justru jadi sebuah tanda bahaya karena wilayah tropis merupakan setengah dari area bumi. "Keberadaan lubang ozon di wilayah tropis itu jadi masalah besar karena tempat itu merupakan rumah dari setengah populasi dunia," ujar Qin Bing Lu.

Dia mengatakan adanya lubang ozon merupakan tanda terjadinya penipisan laposan ozon. Hal itu akan menyebabkan peningkatan radiasi UV di permukaan tanah, yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan katarak pada manusia. Selain itu akan terjadi pelemahan sistem kekebalan manusia, menurunkan produktivitas pertanian, dan berdampak negatif pada organisme dan ekosistem perairan yang sensitif. Seperti halnya lubang ozon kutub, sekitar 80% dari nilai ozon normal ditemukan terkuras di tengah lubang ozon tropis.

Laporan awal menunjukkan tingkat penipisan ozon di wilayah khatulistiwa sudah membahayakan populasi besar dan radiasi UV terkait yang mencapai wilayah ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan.  Qin Bing Lu mengatakan lubang ozon tropis dan kutub memainkan peran utama dalam mendinginkan dan mengatur suhu stratosfer. Dia mengatakan temuan itu terbukti penting untuk lebih memahami perubahan iklim global.

"Penemuan ini membutuhkan studi lebih lanjut tentang penipisan ozon, perubahan radiasi UV, peningkatan risiko kanker, dan efek negatif lainnya pada kesehatan dan ekosistem di daerah tropis," kata Lu. Sebelumnya, medio 1970-an beberapa penelitian menemukan adanya penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet matahari. Penipisan terjadi diduga karena bahan kimia industri, terutama klorofluorokarbon (CFC). Penemuan lubang ozon Antartika tahun 1985 mengkonfirmasi penipisan ozon yang disebabkan oleh CFC.iNewsBlitar

Editor : Edi Purwanto

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut