get app
inews
Aa Text
Read Next : Kombinasi Pariwisata dan Budaya, Kota Blitar Ingin Kembangkan Ekonomi Kreatif

Kisah Jauharoh Said, Wanita Mojokerto yang Ratusan Kali ke Tanah Suci

Selasa, 28 Juni 2022 | 14:30 WIB
header img
Jauharoh Said, jemaah dari kloter 33 asal Mojokerto.Foto/ist

SURABAYA, iNewsBlitar.id - Menunaikan ibadah haji adalah dambaan semua muslim di dunia. Banyak cara untuk mewujudkannya. Bahkan ada juga yang menabung sedikit demi sedikit selama puluhan tahun sampai membayar ratusan juta rupiah untuk bisa segera berangkat ke tanah suci. Namun, ada juga orang-orang yang berkesempatan pergi ke tanah suci berpuluh kali atau malah ratusan kali.

Salah satunya adalah Hj. Jauharoh Said. Seorang jemaah haji dari kelompok terbang (kloter) 33 asal Mojokerto. "Alhamdulillah hingga saat ini saya sudah berhaji sebanyak 20 kali dan ber-umrah ratusan kali," tuturnya, Selasa (28/6/2022). Kesempatan berhaji berkali-kali ini karena Jauharoh menjadi pembimbing ibadah di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) miliknya.

Ia menuturkan meskipun sudah berkali-kali ke Makkah, namun dalam setiap keberangkatannya selalu saja ada ujian. "Kalau istilah Jawanya, gak pinter-pinter. Selalu saja ada masalah. Namanya saja mengharap surganya Gusti Alloh. Pasti tidak mudah," tutur wanita yang pernah mengajar di sebuah SMP Negeri ini. Sebagai pembimbing di KBIH, Jauharoh punya tanggung jawab membimbing semua jemaah baik laki-laki maupun perempuan. "Meskipun saya wanita, tapi saya membimbing semua jemaah saya tanpa membeda-bedakan," ujarnya.

Menurutnya keberadaan pembimbing wanita sangat bermanfaat bagi jemaah haji wanita. "Mungkin di sana nanti ada jemaah yang datang bulan, menjaga mahram, kita membimbing adab kesucian mereka," terangnya. Jauharoh menceritakan awal mula dia menjadi pembimbing haji. Sebelum menjadi pembimbing ibadah haji pada tahun 2001, dia sudah pernah berhaji dua kali. Saat itu KBIH masih sedikit sekali, belum seperti sekarang. "Dari pengalaman saya, jumlah petugas dari pemerintah dengan jumlah jemaah di tiap kloter sebenarnya masih sedikit. Butuh pembimbing yang membantu jemaah selama prosesi rangkaian ibadah haji," jelasnya.

Dari pengalaman tersebut, dirinya ingin memberikan ilmu yang ia miliki. "Yang berangkat haji itu macam-macam orangnya. Tidak semuanya bisa ngaji, tidak semuanya ngerti agama. Kami mengajarkan jemaah haji yang mana rukun haji, yang mana sunnah yang mana wajib. Sehingga jemaah haji bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan benar," terang wanita yang mulai merintis usaha KBIH nya ini dengan cara door to door.

Jauharoh pun akhirnya bersama almarhum suaminya bertekad memberikan bimbingan ibadah haji. Dia sendiri sangat menikmati tugasnya tersebut karena dia memang menyukai dunia pengajaran. Dari pengalamannya selama ini yang paling membutuhkan perjuangan adalah melayani jemaah yang sakit atau sudah tua tanpa pendamping. "Kalau musim haji sebelum-sebelumnya banyak jemaah usia 70 tahun ke atas. Itu butuh layanan ekstra karena kita harus sabar dan perhatian penuh," terangnya.iNewsBlitar
 

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut