GUNUNGKIDUL, iNewsBlitar.id - Unggahan materi khotbah Salat Jumat di Gunungkidul yang mengajak jemaah membuat negara khilafah viral di media sosial. Meski sudah dihapus, namun pengurus masjid menjadi tidak nyaman. Unggahan ini diposting akun Lucky Hakim di group Facebook Alumni UGM. Unggahan ini berisi materi sebagai berikut.
"Dalam perjalanan dari Wonosari ke Semanu nyari mesjid untuk sholat jumat dan karena sudah masuk waktunya, lagi wudhu dengerin kotbah kok isinya ngajak bikin negara khilafah seperti sahabat nabi dan jangan ikuti omongan pendiri negara...(emot sedih), selesai wudhu langsung masuk kembali ke mobil dan nyari mesjid lain yang khatibnya normal dan jadi perdebatan dengan yang penumpang lain, tapi karena saya yang nyupir terpaksa ngikut daripada ditinggal...sayangnya begitu nemu masjid ternyata sholat jumatnya sdh selesai..."tulis pemilik akun sembari menampilkan pandangan dari satelit posisi masjid tersebut.
Masjid ini diketahui Masjid Baiturrahman yang berada di Jalan Wonosari-Semanu tepatnya di Dusun Nitikan Barat, Semanu. Masjid ini cukup besar dan menjadi masjid pilihan bagi pelaku perjalanan untuk beribadah.
"Saya itu sempat was-was nanti kami diperiksa semua," kata Ketua Takmir Masjid Baiturrohman, Yoyok Sunaryo Jumat (24/6/2022). Yoyok mengaku awalnya tidak mengetahui isi khotbah Jumat tanggal 17 Juni 2022 tersebut bakal viral di media sosial. Ia baru mengetahuinya ketika malam harinya didatangi anggota Kodim dan Polres Bantul yang memberitahu dan mengklarifikasi kebenaran postingan tersebut.
Khotbah itu disampaikan oleh RB yang berasal dari tetangga desanya. Materinya cukup panjang namun penjelasannya tidak detail dan tidak ada ajakan membentuk negara khilafah. "Saya kaget karena materi tersebut disampaikan di masjid kampung. Yang paling menonjol itu kata Khilafah itu bukan ajaran setan," ujarnya.
Dalam khotbah juga tidak ada yang menjelekkan negara. Meski begitu Yoyok sempat kaget mendengarkan materi khotbah. Apalagi sejumlah pemimpin Khilafatul Muslimin sedang trending dan ditangkap polisi. "Tidak mungkin menegur, nanti ibadah Salat Jumat tidak sah. Jadi ya kami biarkan sampai selesai," tutur dia. Takmir masjid sudah menjadwalkan ceramah RB setiap Jumat pekan kedua. Namun sejak jadwal dibuat dia tidak pernah datang. Ceramah kebanyakan diisi oleh khotib cadangan.
Usai kejadian, takmir langsung berkoordinasi dan evaluasi. Semuanya sepakat menghapus jadwal RB sebagai salah satu penceramah. "Ini menjadi sebuah pembelajaran. Kami akan lebih selektif lagi ketika mencari khotib,” ujarnya.
Kepala Seksi Dakwah Masjid Baiturahman, Yulianto mengaku sejak polisi datang dia langsung menghapus jadwal ceramah RB. Takmir akan menyeleksi materi khotbah. Sehari sebelum ceramah, khotib harus menyetorkan materi yang akan disampaikan. iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto