YouTuber AS Tangkap Alligator Gar Sepanjang 2,5 Meter dan Berat 136 Kg, Setelah Syuting Dilepas Lagi

HOUSTON, iNewsBlitar.id - Seorang YouTuber dan konservasionis dari Amerika Serikat Payton Moore menangkap seekor ikan Alligator Gar (spatula Atractosteus) sepanjang 2,5 meter dan berat 136 kilogram saat memancing di sungai. Setelah berhasil mengangkat ke darat, kemudian pria asal Texas itu melepas kembali ikan berukuran besar itu ke sungai bayou Houston. Dia mengunggah video hasil tangkapan tersebut ke channel miliknya, WILD LIFE. “Rasanya seperti mobil meluncur keluar dari jalan, dan saya bertahan sampai akhir," kata Moore kepada Houston Chronicle dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Minggu (15/5/2022).

Moore berharap dengan membagikan videonya tentang gar raksasa, dia akan membantu pelestarian ikan raksasa itu. “Mereka sangat langka sekarang. Suatu kehormatan berbagi seperti ini dengan hewan liar yang luar biasa seperti itu,” ucapnya. Baca juga; Fakta Seputar Ikan Aligator yang Sedang Viral di Dunia Maya Menurut Texas Parks and Wildlife, ikan Alligator Gar terbesar yang pernah ditangkap di Texas memiliki berat 137 kg. Alligator Gar tangkapan Moore mungkin ukurannya lebih besar, namun dia tidak mendaftarkan secara resmi hasil tangkapannya itu.

“Sulit untuk mengatakan berapa berat pastinya tanpa pengukuran yang lebih tepat atau skala resmi, tapi jelas itu ikan besar. Ini adalah spesimen yang sangat baik,” kata Nate Smith, seorang ahli biologi penelitian di Texas Parks and Wildlife Department kepada Live Science. Ikan Alligator gar merupakan spesies terbesar yang masih ada dan salah satu ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Mereka hidup secara eksklusif di Lembah Sungai Mississippi yang lebih rendah, dengan memakan ikan yang lebih kecil, kepiting biru, unggas air, dan kura-kura.

 Ikan Alligator gar milik garis keturunan ikan purba yang pernah tersebar luas di seluruh dunia. Sisa-sisa fosil Alligator gar yang punah yang berasal dari periode Cretaceous (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu) telah ditemukan di Eropa, Afrika, dan Asia Selatan. Hanya tujuh spesies yang masih ada sampai sekarang.
 

Editor : Edi Purwanto