Warga Tabanan, Bali dihebohkan dengan adanya peristiwa seorang wanita yang mengaku menjadi korban percobaan pemerkosaan dan penculikan lalu korban ditinggalkan dengan tangan terikat dan mulut disekap setelah berhasil melawan.
Kasus yang terjadi di Tabanan, Bali tersebut pun viral di media sosial (medsos).
Polisi bergerak cepat dan menemukan fakta bahwa korban merekayasa peristiwa percobaan pemerkosaan tersebut lantaran takut dimarahi oleh suaminya usai berjalan dengan pria lain yang baru dikenalnya lewat Facebook hingga dini hari.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan bahwa mertua dari DAT (18) juga terlibat dalam merekayasa peristiwa percobaan pemerkosaan tersebut setelah menantunya meminta pertolongan.
"Korban akhirnya meminta bantuan pada mertuanya agar tidak dimarahi oleh suaminya," ujarnya, Kamis (5/5/202).
Ia menambahkan bahwa mertua DAT menyuruh korban untuk berpura-pura mengalami penculikan serta dalam keadaan terikat. Saat ini, lanjut Ranefli, pihkanya masih melakukan penyelidikan dan menggali informasi dari saksi-saksi, terutama keluarga korban.
Polisi memastikan bahwa DAT tidak ditahan usai memberikan keterangan palsu dan merekayasa kasus percobaan pemerkosaan dan penculikan terhadap dirinya lantaran berada di bawah umur.
Sebelumnya, DAT (18) mengaku hampir menjadi korban perkosaan dengan diculik dan dimasukkan ke mobil oleh sekelompok orang.
Polisi kini memburu pelaku berjumlah tiga orang. "Saat ditemukan, korban dalam diikat tangannya dan mulut dibekap kain," kata Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika, Rabu 4 Mei 2022.
Dalam laporannya ke polisi, korban menuturkan peristiwa itu bermula ketika dirinya sedang berada di kebun untuk memetik pepaya, Sabtu 30 April 202 petang.
Tiba-tiba dia dibekap mulutnya dan diikat tangannya oleh pelaku. Sejurus kemudian, pelaku menyeret korban ke dalam mobil.
Ketiga pelaku lalu membawa korban menuju daerah Mengwi, Badung. Di dalam mobil, korban berusaha diperkosa, namun melawan.
Pelaku akhirnya menurunkan korban di tengah jalan dalam kondisi masih terikat tangannya dan mulut tersumpal kain. Pelaku selanjutnya kabur.
Editor : Edi Purwanto