Blitar, iNews.id - Anggota DPRD Jawa Timur, Guntur Wahono menghadiri pertemuan khusus pendirian Sanggar Pamuksan oleh YAPETA (Yayasan Pembela Tanah Air) Kota Blitar di Lereng Gunung Gedhang Kabupaten Blitar, Minggu (18/4/2022). Dalam pertemuan khusus tersebut, dihadiri oleh beberapa pelaku budaya.
Sanggar tersebut bukan hanya digunakan sebagai pertanda atau napak tilas perjuangan pahlawan PETA Sudanco Supriyadi, melainkan juga sebagai tempat pawiyatan budaya Jawa. Hal ini didasari karena rasa prihatin terhadap ketidaktahuan masyarakat terhadap perjuangan PETA dan mulai lunturnya etika dan budaya Jawa.
Guntur mengatakan bahwa gagasan tersebut patut diapresiasi dan didukung serta harus digelorakan sehingga nantinya gagasan tersebut dapat dinikmati seluruh rakyat di negeri ini.
Hal ini juga tidak menutup kemungkinan jika nantinya perwakilan-perwakilan pegiat budaya dari seluruh Indonesia akan hadir dan belajar disini. “Budaya kita itu bukan hanya budaya seni, melainkan juga budaya spiritual, budaya baca tulis, budaya pakaian serta budaya-budaya yang lain. Nantinya tradisi yang ada akan diajarkan kepada generasi muda yang ada disini, sehingga kita telah mewujudkan bentuk perawatan dan pelestarian budaya. Jika kita tidak melakukan itu, dan yang lain juga tidak melakukan itu maka akan hilanglah kebudayaan kita”. Ucapnya.
Bapak Tutut dari Yayasan Pembela Tanah Air menjelaskan jika nantinya disini akan dibuat rumah budaya terbesar di Indonesia. ‘’Saya bertekad lewat YAPETA, rumah ini nanti akan jadi rumah budaya terbesar di Blitar bahkan Nasional. Saya juga sudah minta kepada pemilik perkebunan lahan seluas 15 hektar, yang nantinya akan ditanam rempah-rempah untuk edukasi’’, paparnya .
Di sanggar Pamuksan nantinya juga akan dibuat hutan rempah nusantara sebesar 10 hektar dibelakang sanggar. Serta seluas 15 hektar di depan sanggar akan didirikan kampung jawa yang salah satu kegiatanya belajar baca tulis hanacaraka, tembang-tembang dolanan, tembang macapat, serta tarian langen beksan, dan nantinya semua ini bisa dinikmati secara gratis.
Pertemuan yang juga dihadiri oleh Supriariadi selaku ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia. Beliau mengatakan jika pihaknya sangat mendukung berdirinya sanggar tersebut, sehingga nantinya masyarakat bisa lebih memahami budaya jawa dan juga tahu bagaimana napak tilas dari Sudanco Supriyadi yang telah berjasa besar bagi kemerdekaan Indonesia. iNews Blitar
Editor : Robby Ridwan