JAKARTA - Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial (medsos) Ade Armando menjadi korban pengeroyokan massa di lokasi aksi 11 April di depan gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Senin 11 April 2022. Ketua Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) itu pun dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, karena mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya
Sebelum pengeroyokan tersebut, Ade Armando mengaku hanya memantau saja dan tak ikut dalam aksi. "Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," ujar Ade kepada wartawan.
Dia menyebutkan, penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tidak etis bila itu direalisasikan. Apalagi dia, pemerintah, KPU, dan DPR telah bersepakat bahwa pemungutan suara jatuh pada 14 Februari 2024. Dirinya pun berharap agar aksi 11 April yang digelar tidak berujung pada kericuhan. Tak hanya itu, Ade juga meminta Mahasiswa tak bersikap anarkis.
Dalam kesempatan itu, Ade pun juga tampak diteriaki oleh beberapa massa dengan istilah "buzzer" karena kehadirannya pada aksi tersebut. "Munafik, pengkhianat, sadar kami sadar," ujar salah satu massa.
Dilansir Okezone, berikut sejumlah kontroversi yang pernah dibuat Ade Armando di media sosialnya:
1. Allah Bukan Orang Arab
Pada 25 Januari 2017, Ade Armando menuliskan kalimat di Facebooknya bahwa 'Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues'.
Unggahan ini lalu dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Penyidik menetapkan Ade sebagai tersangka dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Namun, kasus ini juga belom ada tindak lanjut lagi.
2. Unggah meme 'Joker' Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Ade mengaku mendapatkan meme tersebur di grup WhatsApp. Karena dinilai pas untuk mengkritik Anies, maka ia mengunggahnya di akun Facebooknya pada November 2019. Atas perbuatan itu, Ade Armando dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Namun hingga kini belum ada lagi lanjutan kasus tersebut.
3. Unggah foto Habib Rizieq Pakai topi Santa Claus pada Desember 2017
Atas unggahan tersebut, Ade Armando dilaporkan ke Bareskrim Polri. Ade dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana ujaran kebencian bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 156 KUHP.
4. Sebut Adzan Tidak Suci.
Ade Armando dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada April 2018 karena diduga menyatakan bahwa azan tidak suci. Cuitan itu dibuat saat sedang heboh Sukmawati membaca puisi membandingkan kidung dengan suara azan.
Laporan terhadap Ade teregistrasi Nomor Polisi TBL/1995/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 11 April 2018. Perkara yang dilaporkan adalah penyebaran kebencian yang bermuatan SARA dan/atau penodaan suatu agama pasal 28 ayat 2 Jo pasal 45 A ayat 2 UU RI No 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 156 a KUHP.
5. Sebut LGBT Tidak Diharamkan dalam Islam
Ade Armando membuat pernyataan kontroversial pada Juli 2015. Baginya LGBT itu bawaan lahir, bahkan menurutnya Al-Qur'an tidak pernah melarang perilaku homoseksual. Yang dilarang adalah perilaku seks sodomi.
6. Sebut Sholat 5 Waktu Tidak Ada di dalam Alquran
Ade Armando pun pernah mengatakan bahwa sholat 5 waktu itu tidak ada dalam Alquran. Hal itu dilontarkannya saat mengomentari pernyataan dari Imam Masjid New York, Imam Shamsi Ali soal syahadat, sholat, puasa, haji, tidak makan makanan haram, tidak berzina, itu syariah. Shamsi juga mengatakan mereka yang tidak menjalankan syariat tersebut berarti telah Islam.
"Sebenarnya di dalam Alquran tidak ada perintah salat lima waktu. Coba saja baca Alquran, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan sholat itu harus dilakukan 5 kali sehari. Toh melakukannya karena sejak kecil dan saya sholat 5 waktu karena merasa perlu berkomunikasi dengan Tuhan secara konstan. Saya sendiri tidak pernah menganggap pendapat saya yang paling benar,” kata Ade Armando.
7. Bikin statement “Orang pintar pilih Ahok, orang bodoh pilih Anies”
Saat momen Pilgub DKI Jakarta pada april 2017 lalu, kontroversi juga muncul dari nama Ade Armando lagi. Dalam akun Facebook-nya, Ade mengunggah status kontroversi yang dimana menyebutkan bahwa Ahok yang kalah di Pilgub DKI menandakan ada banyak orang bodoh daripada orang pintar.
"Orang pintar milih Ahok. Orang bodoh milih Anies. Jadi kalau sekarang Ahok kalah artinya jumlah orang bodoh jauh lebih banyak daripada orang pintar. Simpelkan?," tulis Ade di akun Facebook miliknya.
Editor : Edi Purwanto