JAKARTA, iNewsBlitar.id - Penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-800 di pegunungan China selatan, masih tetap menjadi misteri. Sementara pencarian kotak hitam pesawat terus berlanjut.
Ratusan orang, banyak yang mengenakan pakaian hazmat putih, menyisir zona tumbukan dan puing-puing yang jauh lebih besar di sepanjang lereng curam pada Jumat (25/3). Mereka sedang mencari sebuah kotak yang berisi perekam data penerbangan, bersama dengan potongan-potongan puing-puing dan barang-barang dan bagian tubuh dari 132 penumpang yang tewas dalam kecelakaan itu.
Dompet, identitas dan kartu bank serta sisa-sisa manusia telah ditemukan, bersama dengan beberapa potongan besar sayap dan badan pesawat.
Boeing 737-800 China Eastern meninggalkan lubang sedalam 20 meter ketika jatuh dari langit pada Senin (21/3) dan para pekerja telah memompa air hujan untuk memfasilitasi pencarian.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS mengatakan pembicaraan sedang berlangsung dengan China mengenai pengiriman seorang ahli untuk berpartisipasi dalam penyelidikan, seperti standar ketika pesawat yang terlibat berasal dari pabrikan Amerika.
“Perjalanan ke China saat ini dibatasi oleh persyaratan visa dan karantina Covid. Kami bekerja dengan Departemen Luar Negeri [AS] untuk mengatasi masalah tersebut dengan pemerintah China sebelum perjalanan ditentukan, ” kata juru bicara NTSB Peter Knudson dalam sebuah pernyataan.
Pekerja darurat menggunakan anjing pelacak untuk mencari kotak hitam di dekat puing-puing di lokasi kecelakaan penerbangan China Eastern.iNews Blitar
Seorang anggota tim penyelamat membawa sepotong puing di lokasi kecelakaan penerbangan China Eastern di Kabupaten Tengxian di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan.
Hujan terus-menerus telah menggagalkan tugas dan lokasi terpencil mengharuskan penggunaan anjing dan peralatan tangan. Termasuk detektor logam yang lebih sering terlihat di bandara.
Editor : Edi Purwanto