PEMILIK Chelsea, Roman Abramovich, dinilai mampu menjembatani perdamaian Rusia-Ukraina yang saat ini terlibat konflik besar. Karena itu, pihak Ukraina meminta Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk tidak menghukum Abramovich.
Menurut Wall Street Journal, yang dikutip dari DailyMail UK, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sudah meminta kepada Joe Biden agar menunda niat menjatuhi hukuman kepada Abramovich. Mengingat sebelumnya, Departemen Keuangan AS, memang sudah bersap memberi sanksi pada awal Maret lalu.
BACA JUGA: Usai Lepas Chelsea, Roman Abramovich Beli Klub Turki Ini?
Mendengar kabar tersebut, Zelensky langsung berdialog dengan Biden via telefon untuk meminta agar sanksi itu ditunda. Zelensky yakin betul Abramovich memiliki power yang kuat untuk menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina.
Namun, kabar rincinya enggan dibeberkan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC), Emily Horne di Gedung Putih.
"Kami tidak akan membacakan percakapan pribadi antara Presiden Biden dan Presiden Zelensky," kata Emily dikutip dari DailyMail UK, Kamis (24/3/2022).
Melansir dari Forbes, Abramovich memang benar sedang terlibat untuk menyudahi invasi negaranya terhadap Ukraina. Bahkan, seorang pengusaha kaya raya berusia 55 tahun itu menjadi satu-satunya oligarki Rusia yang mau menjembatani konflik tersebut.
"Dia (Abramovich) adalah satu-satunya oligarki yang diketahui bertindak sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina," tulis Forbes.
Sekadar informasi, Abramovich sejatinya sudah dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris. Kedekatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjadi penyebabnya. Seluruh asetnya di Inggris dibekukan, termasuk Chelsea.iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto