BLITAR, iNewsBlitar.id - Tren belanja fashion di kalangan masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan dan mengikuti dunia mode. Salah satunya yang sedang tren adalah konsep sustainable fashion. Saat ini sudah banyak perancang busana atau desainer menerapkan konsep tersebut.
Tak hanya perancang busana atau desainer saja, tetapi para pembeli karya fashion juga mau membeli karya fashion tersebut. Bahkan, mereka saat ini juga sudah sangat menghargai menghargai karya fashion dengan mengurangi belanja barang fast fashion, artinya banyak dari mereka yang belanja fashion preloved dan hal ini sudah dilirik semua generasi.
Mungkin anda salah satu konsumen yang menyukai belanja fashion preloved. Salah satu Pebisnis Preloved Branded bernama Marisa Tumbuan menyebut, tren belanja preloved makin banyak dilirik pencinta fashion bukan hanya karena bagian dari investasi tapi juga mengubah pola pikir generasi pakai barang KW.
"Karena adanya tren belanja preloved branded, semakin banyak orang yang meninggalkan produk KW. Mereka lebih pilih preloved yang harganya miring daripada pakai barang KW," terangnya saat diwawancarai, Sabtu 19 Maret 2022.
Perilaku fashionista yang kini beralih ke preloved branded dan melupakan barang KW tentu saja memberi dampak baik bagi siklus fashion secara global. Artinya, masyarakat sekarang lebih menghargai barang asli daripada barang KW.
"Lagipula, orang-orang sekarang makin cerdas. Mereka tahu taraf keuangannya dan tidak memaksakan pakai barang tertentu yang ternyata KW. Mereka mikirnya sudah mending beli yang asli tapi preloved daripada harga mahal tapi KW," kata Marisa.
"Lagipula, kalau bicara soal kualitas tentu saja barang KW tidak menjamin umur panjang dari barang tersebut. Beda dengan yang asli. Terus kalau KW, sudah belinya mahal tidak bisa diputar jadi duit lagi," tambah Marisa.
Konsep preloved branded seperti ini secara kasar hampir sama dengan thrifting atau membeli barang second. Tapi, tentu preloved branded menawarkan koleksi yang lebih berkelas dibandingkan thrifting yang lebih umum dan random.
Konsep belanja seperti ini pun diapresiasi desainer lokal Ali Charisma. Menurutnya, itu jauh lebih bertanggung jawab.
"Thrifting atau preloved itu bagus. Konsep belanja yang menerapkan sustainable fashion. Artinya, pembeli sudah paham bahwa produk fashion yang memang masih layak tidak ada salahnya untuk dibeli lagi. Mengurangi limbah fashion," komennya beberapa waktu lalu.
Editor : Edi Purwanto