JAKARTA, iNewsBlitar.id - Pemerintah sedang berupaya menstabilkan ketersediaan minyak goreng dan meratakan harga di pasaran. Hal itu seperti disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Untuk itu, dia tidak akan berpikir ulang untuk menindak tegas mafia migor yang menyebabkan kelangkaan di masyarakat.
“Saat ini kita masih melihat kemungkinan-kemungkinan karena tingginya harga di luar negeri menyebabkan orang-orang berpikir untuk berbuat curang. Ini yang sedang kita cek dan kita memperingatkan, terutama mafia-mafia minyak goring (migor) yang berusaha mendapatkan keuntungan sesaat, Kemendag dan Polri akan datang dan tertibkan,” ujar Mendag Lutfi, Rabu 16 Maret 2022.
Mendag juga sudah meninjau ketersediaan minyak goreng di pabrik PT Bina Karya Prima. Dari tinjauannya, sedikitnya ada 23,49 juta liter minyak goreng diproduksi pabrik ini pada periode 1-12 Maret 2022. "Saat ini stok migor sangat melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional," ujar Mendag.
Karena itu, Mendag Lutfi memastikan operasional pabrik terus berjalan dan migor didistribusikan hingga seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Berkaca dari kunjungan Mendag, ia yakin jika kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) dikerjakan dengan baik, sebenarnya mampu mengurai permasalahan minyak goreng. "Kalau dua kebijakan itu diimplementasindengan baik, masalah minyak goreng bisa terurai," katanya. Ia menambahkan dalam 28 hari terakhir stok minyak goreng mencapai 500 juta liter. Namun demikian, harga di pasar masih mengalami permasalahan.
Pada bagian lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut berupaya memenuhi ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan khususnya minyak goreng di tingkat ritel. PT Rajawali Nusindo, ID Food Holding BUMN Pangan mendistribusikan sebanyak lebih dari 7,2 juta liter minyak goreng di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Iskak Putra mengatakan, dalam pendistribusian ini didukung oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, ID Food dan juga bekerjasama dengan berbagai elemen baik supplier minyak goreng maupun pemerintah daerah lainnya.
Iskak menambahkan, sejak tanggal 6 Februari 2022 sampai dengan hari ini, Rajawali Nusindo sudah mendistribusikan sebanyak lebih dari 7,2 juta liter minyak goreng, yang terdiri dari 1.6 juta liter minyak goreng kemasan, dan 5,6 juta liter minyak goreng curah.
"Perkembangan harga minyak goreng saat ini masih fluktuatif, kegiatan pendistribusian minyak akan terus dilakukan ke tingkat ritel dengan mengandalkan cabang Rajawali Nusindo yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Iskak, Rabu 16 Maret 2022.
Pendistribusian minyak goreng dilakukan selain untuk menjaga ekosistem rantai pasok pangan, juga mendukung pemerintah terhadap implementasi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang mulai berlaku pada 1 Februari 2022, tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Sawit, yaitu sebesar Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp13.500/liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium.iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto