BLITAR, iNewsBlitar.id - Menurut Psikiater UGM, Ronny Tri Wirasto, doomscrolling adalah kecenderungan untuk menelusuri berita negatif secara terus-menerus melalui media sosial. Istilah doomscrolling mulai sering digunakan sejak 2020, ketika semua masyarakat harus beradaptasi untuk hidup di tengah ancaman virus corona.
Jika Anda sering menghabiskan waktu dengan scrolling media berita buruk, akan membuat Anda menjadi ketakutan. Anda akan merasa takut dan tidak berdaya, ketika hidup di tengah wabah virus. Pada akhirnya Anda akan terus scrolling agar lebih lega ketika mengetahui apa yang sedang terjadi. Perasaan takut akan Covid-19 memang membuat kita waspada. Tapi, kewaspadaan tersebut jangan sampai membuat kita mengalami panik.
Akibatnya, Anda pun kerap scrolling tentang berita buruk di media, sehingga pada akhirnya Anda akan mulai merasa gelisah dan depresi. Ketika Anda mengalami hal tersebut, ada kemungkinan Anda memiliki kecenderungan doomscrolling. FOMO atau fear of missing out adalah ketakutan jika Anda orang yang tidak up to date. Ini merupakan salah satu bentuk dari doomscrolling. Mereka selalu merasa khawatir karena tidak sepenuhnya siap dengan apa yang akan didapatkan pada hari ini. iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto