get app
inews
Aa Text
Read Next : Tuan Rumah Merapi 5 Kota Blitar Polisikan 4 Orang Pembuat Onar

Kabupaten Blitar Pilot Project SUPAS 2025, BPS Gelar FGD Tema Kematian dan Kelahiran Remaja

Jum'at, 06 Desember 2024 | 18:20 WIB
header img
Kabupaten Blitar Pilot Project SUPAS 2025, BPS Gelar FGD Tema Kematian dan Kelahiran Remaja. (foto/ist)

BLITAR, iNewsBlitar – Kabupaten Blitar menjadi salah satu pilot project dalam Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2025.

Menyambut itu Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blitar menggelar focus group discussion (FGD) dengan tema kematian dan kelahiran pada remaja usia 10-19 tahun.

FGD pada Jumat (6/12/2024), menghadirkan Sekda Kabupaten Blitar Izzul Marom, Dinas P2KBP3A Kabupaten Blitar, Bappedalitbang, Dinas Kesehatan, dan KUA Kabupaten Blitar.

“Terima kasih kepada Sekda Kabupaten Blitar dan seluruh undangan FGD serta seluruh jajaran BPS Pusat dan UNFPA yang memilih Kabupaten Blitar untuk Ujicoba Pelaksanaan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2025," ujar Kepala BPS Kabupaten Blitar Wahyu Purnamahadi. 

FGD yang digelar bertujuan memverifikasi Kematian Maternal dan Fertilitas Remaja. Hal itu akan menjadi indikator demografi dalam SUPAS 2025.

Beragam indikator yang ada menjadi instrumen penting untuk menyusun perencanaan sekaligus mengevaluasi hasil pembangunan.

"Salah satu indikator tersebut adalah Kematian Maternal dan Fertilitas Remaja yang dibahas dalam FGD," terang Wahyu.

FGD yang digelar menghadirkan dinas kesehatan sebagai salah satu narsumber. Dari dinkes diharapkan muncul perspektif baru terkait peristiwa kematian maternal dan pencatatannya.

Kemudian juga dari Kantor Pengadilan Agama melihat kasus pernikahan dini yang mengacu pada banyaknya jumlah permohonan dispensasi menikah.

BPS dalam FGD berbicara soal mekanisme pencarian dan pencatatan dalam survei berbasis rumah tangga.

Sementara Sekda Kabupaten Blitar Izzul Marom mengatakan, FGD yang digelar BPS Kabupaten Blitar sangat membantu proses pembangunan.

Sebab data yang diperoleh oleh BPS menjadi acuan Pemkab Blitar dalam perencanaan pembangunan ke depan. 

“Banyak indikator dalam tema FGD terkait kematian dan kelahiran remaja usia 10-19 tahun. Beberapa faktor yang mempengaruhi seperti insfrastruktur, pendidikan dan juga kesehatan," terang Izzul Marom. 

Hal senada disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Blitar Rully Wahyu.

Ia mengatakan FGD yang digelar BPS Kabupaten Blitar sangat membantu perencanaan ke depan terkait kematian dan kelahiran dari remaja usia 10-19 tahun. Ada sinergi antar dinas untuk mengatasi hal itu. 

"Tentunya terkait dengan pernikahan dini, dispensasi menikah dan kesehatan bagi anak yang menikah dini. Semuanya akan di koordinasi dengan OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A dan juga KUA," katanya. 

Sementara Kepala Dinas P2KBP3A Hankam Indoro memberi penjelasan berbagai faktor terkait dengan pernikahan dini dan pendampingan kepada para remaja yang terlanjur menikah dini. 

Ia berharap penyuluhan yang dilakukan dinas mampu mengurangi angka pernikahan dini yang terjadi pada remaja usia 10-19 tahun.

“Diharapkan mampu untuk memberikan wawasan kepada remaja yang akan menikah dini," ungkap Hankam. 

Dalam kesempatan itu BPS Kabupaten Blitar berharap FGD yang digelar dapat memperkaya wawasan, termasuk meningkatkan kualitas data dan indikator statistik.

Sehingga perencanaan pembangunan khususnya di bidang kesehatan dan kependudukan dapat berjalan dengan lebih baik.

Editor : Solichan Arif

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut