Blitar, iNewsBlitar.id - Minyak goreng mahal dan langka. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan ada beberapa masalah di lapangan. Masalah ini terkait pendistribusian minyak goreng ke masyarakat. Pasalnya, sejak Januari 2022 hingga sekarang distribusi minyak goreng harga murah belum merata di pasaran.
Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, ada oknum-oknum nakal di balik permasalahan ini. "Ternyata ada yang main-main dalam distribusi minyak goreng untuk sampai ke masyarakat. Jadi momentum yang saat ini sedang bagus, harga udah dimurahin tapi masih saja ada oknum-oknum yang nakal," ujar Oke saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (4/3/2022).
Dia menjelaskan, dalam pendistribusian minyak goreng untuk sampai ke tangan masyarakat, banyak tahap yang harus dijalankan. Persoalannya, belum sampai ke konsumen akhir, di tengah proses, malah ada oknum yang masuk untuk mempermainkan harga. Itulah yang menyebabkan masyarakat belum memperoleh minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium, dan 11.500 per liter untuk minyak goreng curah.
"Lagi diberesin saluran distribusinya. Soalnya minyak goreng ini kan rantai pasoknya panjang, belum sampai ke ujung, tapi HET nya udah dimainin," jelas Oke.iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto