Diceraikan Pria Arab Saudi, TKW asal Pamekasan Ini Jadi Janda Kaya Raya

JAKARTA, iNewsBlitar.id – Tidak semua tenaga kerja wanita (TKW) mendapat nasib beruntung di negeri orang. Tapi apa yang dialami Dzulaeha Khairunnisa, TKW asal Pamekasan, Madura seperti ketiban durian runtuh. Meski sudah bercerai, dia hidup berkecukupan bahkan mewah tidak kekurangan apapun. 

Dilansir channel YouTube Faiz Slamet, Annisa diketahui bekerja sebagai TKW di salah satu salon di Arab Saudi. Seiring waktu, anak sang majikan jatuh cinta dengan Annisa. Dua insan beda suku bangsa ini kemudian memutuskan menikah.

Kala itu, anak sang majikan menikahi Anissa di kampung halamannya."Nikahnya di sini. Orang-orang tahu," ungkap Annisa seperti dikutip Okezone dari kanal YouTube Faiz Slamet pada Rabu (16/2/2022). Dari hasil pernikahan itu, Annisa memiliki anak laki-laki yang kini usianya menginjak 18 tahun. Namun, setelah 10 tahun menikah dengan anak majikannya itu, Annisa lebih memilih tinggal di Indonesia.

Baca juga: Kisah TKW Asal Karawang Sukses Jadi Artis di Arab Saudi, Penghasilannya Bikin Syok

Sedangkan sang suami ingin kembali ke Arab Saudi. Mereka pun memutuskan pisah ranjang yang akhirnya berujung pada perpisahan atau perceraian. Saat ini, sang putra tinggal bersama ayahnya di Arab Saudi.

Kendati demikian, Annisa tidak kehilangan apapun. Dia mendapatkan sebagian harta dari mantan suaminya itu berupa apartemen dan 3 unit mobil di Arab Saudi. Selain itu, dia mengaku masih berhubungan baik dengan mertuanya. Annisa mengatakan meski hingga saat ini dia masih hidup menjanda, namun tidak merasa kekurangan.

Dia diketahui masih tercatat bekerja di tempat mantan suaminya itu, dan setiap bulannya mendapat uang kiriman sekitar Rp15 juta. Tak hanya itu, wanita yang disebut-sebut sebagai TKW sosialita ini juga punya bisnis barang-barang elektronik sebagai salah satu penghasilannya.

Dia juga menuturkan perawatan dirinya menghabiskan sedikitnya Rp32 juta/bulan. Mulai dari treatment whitening, hingga shopping online memborong barang-barang yang disukainya. "Minimal Rp4-5 juta habis dalam satu hari. Itu bukan untuk sendiri, tapi satu keluarga, dibagikan juga (ke tetangga)," ungkapnya.iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto