BLITAR, iNews.id - Menurunkan berat badan secara berlebihan juga dapat mengancam nyawa bahkan kematian. Begitu juga yang dialami oleh Teofimo Lopez salah satu atlet tinju yang memaksa menurunkan berat badannya.
Promotor tinju Amerika Serikat, Bob Arum menilai Teofimo 'meregang nyawa' saat mencapai berat badan yang diinginkan. Ini dilakukannya saat mempersiapkan pertandingan melawan George Kamboso tahun lalu.
Teofimo Lopez menurunkan berat badannya hingga 61,3 kg. Akibatnya, ia menjadi bulan-bulanan George Kamboso pada November tahun lalu.
Bob Arum secara sensasional mengklaim Teofimo Lopez meregang nyawa saat menurunkan berat badannya. Arum sejak itu mengungkapkan bahwa Teofimo Lopez menurunkan berat badan dari kelas welter ringan ke kelas ringan bisa mengakibatkan 'kematian'.
"Pertama kami ingin membuatnya sehat. Dia seharusnya tidak pernah bertarung dengan berat 63,5 kg melawan Kambosos. Dia hampir mati. Dia hampir mati karena cara dia menambah berat badan,'' ujarnya.
''Ini bukan lelucon. Saya pikir dia akan baik-baik saja dengan berat 63,5kg. Dia memiliki beberapa masalah fisik lain yang sedang kami tangani sekarang dan merawatnya. Setelah masalah itu diselesaikan, kami akan mencari lawan dan membawanya kembali ke ring."
Dan untuk menghindari ketakutan kesehatan yang berulang, Lopez akan kembali ke kelas welter ringan ketika dia selanjutnya memasuki ring. Tetapi seperti yang disinggung Arum, Lopez saat ini mengalami 'masalah fisik' - dan karena itu tidak memiliki tanggal dalam buku harian untuk pertarungan berikutnya.
Masalah-masalah itu bisa jadi adalah kondisi dada yang berbahaya yang ditemukan setelah kekalahan Kambosos. Lopez tidak hanya bisa mati saat mencoba menambah berat badan untuk pertarungan, tetapi juga diklaim oleh dokter bahwa kondisinya - pneumomediastinum - juga bisa berakibat fatal. Ini melibatkan memiliki udara di ruang antara dada dan paru-paru, dan hanya didiagnosis setelah kekalahan Lopez. iNews Blitar
Editor : Robby Ridwan