SUMEDANG, iNews.id - Bocah 5 tahun berinisial R ditemukan dalam keadaan disekap dan dirantai. Penyekapan ini terjadi di Perumahan Anggrek Regency, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang, Jawa Barat.
Sebelumnya korban ditemukan karena adanya warga yang melihat kepulan asap dirumah pelaku. Warga yang mengetahui kepulan asap tersebut awalnya berniat ingin memadamkan api di dalam rumah. Saksi kemudian melihat korban dalam keadaan terikat rantai didalam kamar.
Dalam keteranganya, Ketua RT 05/10 Perumahan Anggrek Regency Toni S Liman mengatakan, "Bocah itu diselamatkan oleh petugas kebersihan lingkungan perempuan. Kejadian berawal saat petugas kebersihan dan warga melihat asap tebal mengepul dari rumah pelaku S. Saat masuk ke dalam, mereka menemukan korban di kamar dengan kaki dan tangan dirantai," pada Kamis 6 Januari 2022.
Toni menyatakan, petugas kebersihan yang menyelamatkan korban bernama Adul (45). Saat kejadian, warga panik melihat asap tebal dari rumah pelaku. Warga kemudian berusaha memadamkan api di bagian perumahan padat penduduk. "Bocah itu memberitahukan kunci rantainya ada di dekat TV," ujar Toni.
Diketahui, saat ini bocah R yang berhasil diselamatkan itu dalam perlindung petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumedang. Sementara, bibi korban berinisial S (63) telah ditetapkan sebagai tersangka. S kini mendekam di sel tahanan Mapolres Sumedang.
"Orang tua bocah itu sudah meninggal dunia. Namun belum diketahui siapa kedua orang tua korban. Kami menyerahkan kasus ini ke Polres Sumedang," tutur Toni.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat rantai dalam kamar di perumahan Sumedang. Sontak saja penemuan bocah malang itu menghebohkan warga sekitar karena mereka tidak habis pikir ada yang tega memperlakukan anak seperti itu.
Bocah tersebut pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan perumahan yang merasa curiga dengan kepulan asap dari rumah pelaku S. Menurut warga Perumahan Anggrek Regency, bocah laki laki berusia 5 tahun ditemukan dalam kondisi telentang dengan tangan dan kaki terikat di dalam kamar sendirian.
Satpam perumahan lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian terdekat. "Kejadian persisnya saya nggak tahu karena seharian ada di dalam rumah. Untuk lebih jelasnya bisa ke Pa RT. Selama ini nggak pernah ada terdengar anak nangis. Saya juga kurang tahu apa itu anaknya yang punya rumah atau bukan. Karena setahu saya ada anak di situ tapi sudah besar," ujar warga, Rabu (5/1/2022).
Sementara itu, sejumlah anggota polisi mendatangi TKP guna melakukan penyelidikan. Bocah itu tampak syok dengan kondisi badan yang kurus. Oleh anggota kepolisian bocah itu langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
Kasus penyekapan anak laki-laki itu itu kini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumedang. Hingga kini petugas masih melakukan penyelidikan serta mendalami dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi termasuk kedua orang tuanya.
"Untuk anak dibawa petugas ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis serta divisum," ujar Kasubsi Penmas Humas Polres Sumedang Bripka M Ridwan. iNews Blitar
Editor : Robby Ridwan