Blitar, iNews.id - Bisa atau racun ular memang berbahaya. Terutama bisa yang berasal ular weling, ular kobra, ular derik, ular hijau, dan sebagainya. Sekali gigit, bisa ular yang bercampur aliran darah pada tubuh akan berdampak mematikan.
Jika tak segera tertangani, bisa ular akan membuat degup jantung seseorang yang tergigit akan berhenti. Belum lama ini gara-gara gigitan ular berbisa, nyawa seorang anggota polisi asal Srengat, Kabupaten Blitar, melayang.
Karenanya gigitan ular berbisa harus segera mendapat treatment secara cepat dan tepat. Berikut sejumlah resep pertolongan pertama untuk mengatasi gigitan ular berbisa yang disarikan dari H.A Van Hien, “Resep-resep Pengobatan Jawa Kuno”.
1. Pertolongan pertama sesudah digigit ular berbisa segera cari daun wanakila (disebut juga ngakila sejenis tanaman merambat) 21 lembar. Setelah dicuci bersih, kunyah dan telan air kunyahannya. Sebagian kunyahan daun tersebut tempelkan pada luka gigitan. Lakukan selama 3 hari 3 kali sehari.
2. Pertolongan awal gigitan ular berbisa bisa diatasi dengan anak pisang hijau atau jika tidak ada, anak pisang biasa. Batang anak pisang diperas, lalu minum airnya. Ampas perasan batang letakkan pada luka bekas gigitan ular. Tambahkan taburan tujuh helai daun pisang yang sebelumnya ditumbuk halus pada luka gigitan. Cara ini dilakukan 3 kali sehari selama 3 hari.
3. Tanduk badak. Asah tanduk badak pada asahan yang halus dengan ditambah sedikit air. Cairan yang menyerupai susu itu lalu diminum, sisanya dioleskan pada luka bekas gigitan ular. Lakukan dua kali sehari.
4. Daun sambiloto. Setelah digigit ular segera ambil 14 helai daun sambiloto, kunyah, telan airnya dan ampasnya letakkan pada luka gigitan. Hal ini dilakukan 3 kali sehari.
5. Santan kelapa dari sebutir kelapa hijau, diberi perasan jeruk nipis, sedikit minyak wijen dan diberi telur mentah, lalu dikocok. Oleskan pada bagian luka gigitan ular dan sisanya diminum.
Meski sudah melakukan langkah pertolongan pertama dengan resep tradisional, seseorang yang digigit ular berbisa, sangat dianjurkan tetap melakukan penanganan secara medis secepatnya.
Editor : Solichan Arif