Blitar.iNews.id-Jejak dinosaurus kembali ditemukan di Wilayah South Wales, Inggris. Dalam penelitian yang cukup intensif, para ahli dan ilmuan meyakini usia jejak binatang purba tersebut mencapai 200 tahun.
Para ahli Paleontologi dari Museum Sejarah Alam memperkirakan jika jejak tersebut merupakan jejak yang ditinggalkan oleh Prosauropoda dari periode Trias atau juga Sauropoda yang sangat awal.
Melansir dari laman Sky News pada Minggu 2 Januari 2022, laporan tersebut diterima oleh Natural History Museum dari seorang paleontolog amatir bernama Kerry Rees. Jejak tersebut ditemukan pada tahun 2020 di sebuah pantai di Penarth, Vale of Glamorgan.
Awalnya museum skeptis terhadap laporan itu. Dr Susannah Maidment dan Profesor Paul Barrett kemudian melakukan penyelidikan dan percaya jejak kaki itu berasal dari kerabat awal dinosaurus.
"Kami mendapat banyak laporan dari masyarakat tentang hal yang dinilai adalah jejak masa silam, tetapi banyak di antaranya hanya profil biologi yang dengan mudah hanya kelihata seperti jejak kaki," kata sang profesor.
Namun dari foto yang dikirimkan oleh penemunya, dia memutuskan untuk memeriksanya karena tampak cukup meyakinkan. Benar saja bahwa itu merupakan jejak dinosaurus.
Bekas jari kaki memang tidak terlihat jelas dalam foto yang biasanya merupakan tanda jejak kaki hewan.
Ahli paleontologi sekarang percaya jejak tersebut adalah contoh Eosauropus, yang merupakan jenis jejak yang diperkirakan dibuat oleh Sauropoda atau kerabat dekat Sauropoda, kelompok dinosaurus yang kemudian termasuk Diplodocus yang terkenal.
"Kami tahu sauropoda awal hidup di Inggris pada saat itu, karena tulang camelotia, sauropoda yang sangat awal, telah ditemukan di Somerset bebatuan yang berasal dari periode yang sama," ujar Dr Maidment.
Kendati demikian, dia belum tahu apakah spesies ini adalah pembuat jejak, tetapi itu adalah petunjuk lain yang menunjukkan sesuatu asal dari pembuat jejak ini.
Jejak dinosaurus dapat digunakan untuk mengungkap banyak informasi perilaku tentang seekor hewan, serta memberikan data tentang bagaimana mereka berjalan dan gerakan mereka dalam kawanan.
Editor : Robby Ridwan