BLITAR, iNewsBlitar.id - Tari tradisional Barongan Kucingan tengah menjadi sorotan bagi masyarakat Blitar. Selain banyak penonton yang menanti tarian kucingan, saat ini banyak anak muda yang mulai menekuni tarian tersebut.
Melalui wawancara tim iNews Blitar bersama Paguyuban Kelompok Jaranan Kota Blitar, diketahui jika pada barongan kucingan secara umum memiliki ciri moncong yang tidak panjang, hidung naik memiliki cengger dibawahnya. Meskipun begitu, setiap kelompok jaranan juga memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi bahan pembuatan maupun secara detail aksesoris barongan.
Selain kelompok jaranan yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, kelompok jaranan di Blitar yang tergolong masih baru juga selalu menampilkan barongan kucingan. Bisa dikatakan bahwa tarian kucingan sudah melekat pada penampilan tarian jaranan yang ada di Blitar.
Penari barongan kucingan juga bervariasi, mulai dari penari tunggal hingga penari yang jumlahnya tidak dibatasi secara khusus. Bahkan di Blitar sendiri banyak penari barongan kucingan dari kalangan anak muda.
Umumnya penari barongan senior tetap akan menularkan gerakan dan filosofi dari tarian yang diajarkan. Serta pada setiap pertunjukan yang ditampilkan akan dibawakan oleh penari yang muda. Hal tersebut juga didasari agar kebudayaan daerah tersebut tetap lestari.
Perlu diketahui, jika Pakoja Kota Blitar telah menciptakan kreasi tari jaranan kucingan yang dinamai dengan Tarian Barongan Kucingan Candramawa. Tarian tersebut menggambarkan kucing cerdas serta memiliki indera yang lebih jika dibandingkan dengan kucing pada umumnya.
Melihat adanya potensi yang cukup besar dari pelaku kesenian jaranan, khususnya penari Barongan Kucingan, Pakoja Kota Blitar terus berupaya untuk melestarikan dan memperjuangkan paten dari tarian tersebut.
Hingga hari ini Pakoja terus berupaya untuk mendaftarkan hak paten dari tari barongan kucingan Candramawa. Dengan adanya hak paten di bidang Kebudayaan, pihaknya berharap akan dapat mengangkat dan melestarikan budaya yang ada di Blitar baik di kancah nasional maupun internasional.
Saat ditemui tim iNews Blitar, Ivan Leksana selaku Sekjend Pakoja mengatakan jika selain melestarikan budaya yang ada, pihaknya juga berharap akan lahir kreasi tarian baru dari kesenian jaranan melalui penari muda Kota Blitar.
''Banyaknya pelaku kesenian jaranan di Blitar harusnya dapat mempertahankan budaya yang ada di masyarakat kita. Selain anak muda dapat mempelajari tarian serta nilai filosofis dari tarian yang dibawakan, kami juga berharap nantinya akan lahir kreasi baru dari tarian kesenian tanpa menghilangkan nilai luhurnya.'' Terang Ivan Leksana, Sekjend Pakoja Kota Blitar.
Editor : Robby Ridwan