JOMBANG, iNewsBlitar.id - Satu dari dua bocah yang hanyut di sungai Brantas telah ditemukan Tim Sar pada Jum'at (4/11/2022). Korban yang telah ditemukan bernama Mohammad Arifin (14).
Korban ditemukan sejauh 12 kilometer dari titip awal korban tenggelam. Sedangkan satu korban lainnya atas nama Krisna (14) belum ditemukan.
Korban yang merupakan warga Desa Kedungwaru sebelumnya berenang di DAM Karet Jombang. Hingga hari ini gabungan bersama Tim Sar terus melakukan pencarian dengan perahu karet menyusuri aliran sungai Brantas.
Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, Haris Supardi mengatakan, tim dari sejumlah instansi dan organisasi relawan kemanusiaan bekerja sama mencari korban. Mereka terbagai menjadi empat SRU air dan satu SRU darat.
Unsur SAR gabungan ini, di antararanya dari tim BPBD Kabupaten Jombang, Kantor SAR Surabaya, BPBD kabupaten Mojokerto, Polsek Kesamben, Koramil Kesamben. Selain itu dari GERPIK, TSA, BP 13.17 Jombang, SEMAR, D.I.A. Provinsi Jawa Timur, BAGANA, RESOB, DPD Rentan, RAPI, ORARI, Birunya Cinta, warga sekitar dan potensi SAR lainnya.
Haris melanjutkan, empat SRU air ini melakukan penyisiran dengan menggunakan empat set perahu karet, dari daerah DAM Karet hingga sampai di daerah jembatan Watu Dakon. Penyisiran ini direncanakan menempuh jarak sekitar 11 kilometer.
Dalam proses penyisiran sungai ini, SRU air secara bergantian melakukan manuver perahu di beberapa lokasi yang dicurigai. Hal ini dimaksudkan agar timbul gelombang air yang besar, sehingga dapat mengangkat posisi korban yang diduga berada di dasar sungai.
Untuk mengoptimalkan upaya pencarian, Tim SAR gabungan juga mengerahkan satu SRU darat untuk melakukan pengamatan di sepanjang tepi Sungai Brantas. Mereka menyebarkan info tentang kejadian yang dialami korban kepada warga sekitar sungai Brantas, agar warga melaporkan kepada tim SAR gabungan jika mereka melihat posisi korban agar segera ditindaklanjuti.
Diketahui dua bocah di Jombang hanyut terbawa arus Sungai Brantas saat berenang di DAM Karet. Korban atas nama Mohammad Arifin dan Krisna diduga tenggelam karena tidak bisa berenang.
Editor : Robby Ridwan